Afghanistan diguncang gempa bumi kuat lainnya

Sekitar 2.000 orang kehilangan nyawa dalam gempa bumi di wilayah yang sama pekan lalu, pejabat Taliban mengatakan

Gempa bumi berkekuatan 6,3 skala Richter mengguncang barat Afghanistan pada Minggu, Badan Survei Geologi AS (USGS) mengatakan, terbaru dalam serangkaian gempa yang mengguncang provinsi Herat, di mana seluruh desa hancur dan lebih dari 2.000 orang tewas.

Menurut USGS, pusat gempa pada pagi hari Minggu berjarak sekitar 34 kilometer (21 mil) di luar ibu kota provinsi barat Herat, dan pada kedalaman sekitar delapan kilometer (lima mil). Gempa susulan berkekuatan 5,5 skala Richter terjadi 20 menit kemudian, USGS menambahkan.

Kelompok bantuan kemanusiaan internasional Save the Children mengatakan empat orang dikonfirmasi tewas, dan 153 orang hingga saat ini mendapat perawatan di rumah sakit regional Herat, menurut berita Associated Press.

Kepala MSF Afghanistan Yahya Kalilah mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa korban dari gempa bumi Minggu ini mungkin lebih rendah karena banyak orang di daerah terdampak sudah tidur di luar dalam tenda.

“Dalam hal psikologi, masyarakat panik dan terguncang,” kata Kalilha. “Masyarakat tidak merasa aman. Saya akan memastikan 100%, tidak ada yang akan tidur di rumah mereka.”

Namun, Mohammad Zahir Noorzai, kepala tim bantuan darurat di provinsi Herat, mengatakan angka korban diperkirakan akan naik mengingat pekerja penyelamat belum mencapai semua daerah terdampak, menurut Sky News.

Telah terjadi kerusakan luas di daerah Baloch di Rabat Sangi di provinsi Herat akibat gempa bumi Minggu, Associated Press melaporkan, menambahkan bahwa beberapa desa hancur.

Goncangan gempa bumi Minggu menghantam wilayah Afghanistan yang sama yang terkena gempa besar pekan lalu, menewaskan sekitar 2.000 orang menurut pejabat Taliban, dan menghancurkan seluruh desa di Herat. 90% dari mereka yang kehilangan nyawa adalah perempuan dan anak-anak, UNICEF mengatakan pada Kamis lalu.

“Perempuan dan anak-anak sering berada di rumah, mengurus rumah tangga dan merawat anak-anak, jadi ketika struktur runtuh, mereka paling berisiko,” kata Siddig Ibrahim dari UNICEF pekan lalu.

Ratusan rumah lumpur hancur dalam serangkaian gempa bumi awal. Sekolah, klinik dan fasilitas lainnya juga rata dengan tanah. Setidaknya enam desa di distrik pedesaan Zenda Jan sepenuhnya hancur.