Polisi Melakukan Razia Bar Gay di Moskow Setelah Pengadilan Menglabel Gerakan LGBTQ+ sebagai ‘Ekstremis’, Kata Media Lokal

AS Target Minyak dan Industri Gas Alam Peran Pemanasan Global dengan Aturan Final Baru

Ofensif Israel Berpindah ke Bagian Selatan Gaza Setelah Runtuhnya Gencatan Senjata Sementara

Tahanan Yang Menghunus Derek Chauvin Berulang Kali Dituntut dengan Pembunuhan Berencana

Bagaimana Sabat Membawa Israel Bersama

Mengapa Gencatan Senjata Israel-Hamas Terprediksi Akan Gagal

Apa yang Harus Diketahui tentang Undang-Undang yang Diblokir di Montana dan Larangan TikTok Lainnya di Seluruh Dunia

Suara untuk Mengusir George Santos Seharusnya Tidak Sedekat Itu

Dalam Film Konser Tur Renaisansnya, Beyoncé Memilih Kebebasan Daripada Kesempurnaan

Momen Terbaik dari TIME100 Impact Dinner: Pemimpin Menciptakan Aksi Iklim

Siapa yang Sesungguhnya Menang dalam Debat DeSantis-Newsom

Apa yang Harus Diketahui Sebelum Film Konser Tur Eras Taylor Swift Hadir di Platform Streaming

Sebagian Besar Warga Amerika Berhenti Merokok—Kecuali Bagi Yang Berusia Di Atas 65 Tahun

Apa yang Terjadi dengan Kursi Rumah George Santos Setelah Dikeluarkan?

10 Film Terbaik 2023

Kandidat Mana Saja yang Akan Naik Panggung untuk Debat Partai Republik yang Keempat?

Amerika Serikat Masih Belum Siap Mengakui Bahwa Pahlawan Mitos Nasional Bisa Meninggal karena Bunuh Diri

Mengapa Pengangkatan Sandra Day O’Connor ke Mahkamah Agung Mendapat Pujian Bipartisan

Biden Minta Penggantian Semua Pipa Timah dalam 10 Tahun

Rumah Mengusir Anggota Parlemen Republik George Santos Dari Kongres Setelah Laporan Etika Kritis tentang Perilakunya

10 Acara TV Terbaik 2023

Mengapa Penurunan Besar Dalam Tanpa Rumah Veteran Menawarkan Harapan Bagi Yang Lain

Samudera Adalah Kesempatan Terbaik Kita Untuk Bertahan dari Perubahan Iklim

Mengapa Buku Baru Tentang Pangeran Harry dan Meghan Markle Ditarik Dari Rak Buku Belanda

Mengapa ‘Healthspan’ Mungkin Lebih Penting Daripada ‘Lifespan’

OpenAI Akan Menambahkan Microsoft sebagai Pengamat Dewan, Merencanakan Perubahan Tata Kelola

Negeri-negeri Meluncurkan Dana Kerugian dan Kerusakan Iklim pada Hari Pertama COP28

Alistair Darling, Menteri Krisis Keuangan Inggris, Meninggal Dunia pada Usia 70 Tahun

Analisis Mengenai Kota-Kota Suara yang Disarankan oleh Spotify Wrapped

Anda Tidak Berkhayal: Sinyal Telepon Seluler Semakin Memburuk

BI: Perang Rusia-Ukraina perkuat kompleksitas G20 jaga pemulihan dunia

Jakarta () – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo berpendapat perang Rusia melawan Ukraina memperkuat kompleksitas negara-negara G20 dalam memelihara pemulihan ekonomi global.

"Anggota G20 berbagi pandangan bahwa perang menghambat proses pemulihan global dan meningkatkan perhatian khusus tentang pasokan makanan dan energi," ujar Perry dalam Side Event G20, High Level Discussion yang dipantau secara daring di Jakarta, Jumat.

Maka dari itu, negara-negara berpenghasilan rendah dan rentan pun terkena dampak karena mereka sudah menghadapi tantangan lain ruang fiskal yang terbatas dan kerentanan yang ada akibat COVID-19.

Dengan demikian, Perry menegaskan anggota G20 dalam Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral (FMCBG) G20 kedua menggarisbawahi peran penting G20 sebagai forum utama kerja sama ekonomi internasional untuk menghadapi tantangan ekonomi global yang beragam dan kompleks saat ini, termasuk implikasi perang Rusia melawan Ukraina.

Sebagian besar anggota mendukung agenda G20 yang ada untuk mengatasi dampak ekonomi dari perang di Ukraina, sambil tetap mempertahankan komitmen untuk kembali kepada keseimbangan berkelanjutan yang kuat dan pertumbuhan inklusif.

Selain itu, ia menyebutkan terdapat pula kekhawatiran tentang tekanan inflasi yang menyebabkan Bank Sentral berbagai negara mengubah kebijakan dan pengetatan likuiditas global lebih cepat dari yang diharapkan.

"Para anggota mengintegrasikan kembali komitmen pada bulan Februari untuk melakukan exit strategy yang dikalibrasi dengan baik, direncanakan dengan baik, dan dikomunikasikan dengan baik, untuk mendukung pemulihan dan mengurangi potensi dampak rambatan atau spillover," ujarnya.

Di sisi lain, dirinya menyampaikan para anggota G20 mengintegrasikan kembali komitmen untuk mendukung negara-negara yang rentan khususnya mereka yang berisiko mengalami kesulitan utang.

Negara-negara G20 pun menyambut baik dan mendorong lebih lanjut komitmen pendanaan 100 miliar dolar AS dari negara-negara maju secara sukarela untuk negara yang membutuhkan dalam rangka penanganan perubahan iklim.

 

Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Biqwanto Situmorang
COPYRIGHT © 2022