Biogen Mengurangi Prakiraan Laba Karena Biaya Peluncuran Obat Alzheimer dan Akuisisi, Saham Menurun

Ben
Biogen Stock

Perusahaan Biogen (NASDAQ: BIIB) telah memangkas perkiraan laba tahunannya, jatuh di bawah ekspektasi pasar saat ini, terutama karena meningkatnya biaya terkait peluncuran obat Alzheimer-nya, Leqembi, dan biaya terkait dengan kesepakatan Reata. Pengumuman ini menyebabkan penurunan saham perusahaan sekitar 4%.

Biogen menekankan pentingnya fokus pada perawatan barunya, termasuk obat pasca melahirkan Zurzuvae dan perawatan penyakit langka Skyclarys, yang diperoleh melalui akuisisi $6,5 miliar atas Reata. CEO Biogen, Christopher Viehbacher, menyoroti ini sebagai awal transisi dari portofolio produk historisnya, yang sebagian besar berfokus pada sclerosis multiple, menuju portofolio baru.

Sejak Viehbacher menjabat sebagai CEO satu tahun lalu, ia telah bekerja untuk mengurangi biaya dan membantu Biogen pulih dari tantangan terkait obat Alzheimer kontroversialnya, Aduhelm, yang gagal mendapatkan dukungan.

Eisai (4523.T), mitra Biogen, mengungkapkan tujuannya untuk menghasilkan 10 miliar yen (US$ 66,5 juta) pendapatan dari Leqembi hingga Maret. Namun, pendapatan Leqembi yang dicatat Eisai untuk kuartal ketiga hanya sekitar US$ 2 juta.

Biogen telah menyesuaikan pandangan penjualan tahunannya untuk mencerminkan penurunan satu digit rendah dibandingkan perkiraan sebelumnya tentang penurunan satu digit tengah. Total biaya perusahaan lebih dari dua kali lipat menjadi US$ 2,67 miliar pada kuartal ketiga.

Viehbacher menyebutkan bahwa perusahaan sekarang memiliki unsur-unsur yang diperlukan untuk pertumbuhan berkelanjutan, dan fokusnya saat ini bukan lagi pada aktivitas akuisisi yang signifikan.

Perkiraan laba per saham yang disesuaikan untuk tahun penuh diperkirakan berkisar antara US$ 14,50 hingga US$ 15,00, dibandingkan dengan perkiraan sebelumnya antara US$ 15 hingga US$ 16 per saham. Para analis memperkirakan laba sebesar US$ 15,26 per saham.

Biogen melaporkan laba kuartal ketiga sebesar US$ 4,36 per saham, melampaui estimasi Wall Street sebesar US$ 3,97. Kinerja kuat ini didorong oleh penjualan obat penyakit otot yang langka, Spinraza, dan peningkatan pendapatan kontrak manufaktur.