Ispire Technology Inc. akan Memamerkan dan Menyajikan di Konferensi Modal Cannabis Benzinga

MediPharm Labs Tingkatkan Margin Penjualan Domestik Bruto dengan Penghentian Perjanjian Royalti Merek Shelter Cannabis

Antengene Umumkan Studi Fase I Antibodi Monoklonal Anti-CD24 ATG-031

Pengembang Obat Saluran Ion Maxion Therapeutics Menunjuk Eva-Lotta Allan sebagai Ketua Dewan Direksinya

MEMAJUKAN PENGOBATAN PRESISI: BIO-IT WORLD EUROPE BERKUMPUL DI LONDON 29-30 NOVEMBER 2023

Dua Kasus Pengobatan Kanker Pankreas dengan CT041 CARsgen Diterbitkan di Journal of Hematology & Oncology

Leucid Bio Diberikan Otorisasi Uji Klinis MHRA untuk Terapi Sel NKG2D CAR-T Lateral LEU011

MongoDB Luncurkan Atlas untuk Manufaktur dan Otomotif

Para Kepala Eksekutif Ratusan Kota Secara Bersama Meluncurkan Program Inovasi Kota Cerdas Didukung Model Pemerintah Pangu Huawei

iHuman Inc. Umumkan Hasil Keuangan Kuartal Kedua 2023 yang Belum Diaudit

Powerbridge Technologies Co., Ltd. Mengumumkan Konsolidasi Saham

EchoStar dan The Things Industries Berkolaborasi untuk Konektivitas Perangkat IoT Satelit Hibrida dan Terestrial

NEAR Foundation – SK Inc. C&C: Memimpin Industri Web3 melalui Kemitraan Bisnis Strategis Mainnet Pertama

Xinhua Jalur Sutra: Suzhou, Hidupkan Kembali Kota Kuno dengan Peningkatan Industri

Pameran Retrospektif Peringatan 100 Tahun Zao Wou-Ki Dibuka di Akademi Seni Rupa Tiongkok di Hangzhou, Tiongkok

Masa Depan Kecantikan: Pasar Spa Medis Diperkirakan Melonjak Menjadi $22,85 Miliar pada 2030 dengan CAGR 13,9%

Bukti Klinis Terbaru yang Dipresentasikan di Wound WeekTM 2023 APWCA Menggambarkan Manfaat Klinis yang Signifikan dan Baru dari Platform Pencitraan Titik Perawatan MolecuLight

Laporan interim dari studi klinis: ColdZyme secara signifikan mengurangi beban virus rhinovirus dan gejala sakit tenggorokan

Pasar Perangkat Lunak Perinatal Global Diperkirakan Melonjak Menjadi $254 Juta pada 2030, Didorong oleh Adopsi Teknologi Maju

Digital Kedokteran Gigi: Dentsply Sirona dan 3Shape memperluas integrasi alur kerja mereka

Banksy ‘Girl with Balloon’ TERJUAL untuk mendanai dunia game baru berorientasi tujuan, VistaVenus

Teknologi Tampilan Visual Pixelworks Membawa Pengalaman Visual yang Sama Sekali Baru ke “Revelation Mobile” NetEase

Neopets Mencuri Perhatian di Konvensi di Seluruh Dunia Bulan Oktober Ini

Elixir Games Launcher Mengumumkan Judul Eksklusif

Gabung Permainan Bertarung 2D MELTY BLOOD: TYPE LUMINA Ulang Tahun ke-2

Berita Kilat: OKX Akan Menjadi Tuan Rumah Malam Pembangun di Hong Kong pada 22 September Bersama Metamask, Linea, Foresight X, The Graph, 1inch.io, AltLayer, Preface dan 4337Mafia

Eurelectric: Percepatan elektrifikasi membutuhkan infrastruktur

Fed Tetap pada Suku Bunga: Siapa yang Menang dan Kalah?

Penurunan Saham yang Dipimpin Teknologi Berlanjut karena Wall Street Merespons Suku Bunga Tinggi yang Berkepanjangan

Instacart Menghadapi Penurunan Tajam Setelah Tinggi Perdagangan Awal, Anjlok ke Tingkat IPO

Dolar capai tertinggi 2 tahun, ditopang prospek bunga Fed yang agresif

Mereka mungkin tidak merasa pengetatan yang berlebihan karena bahkan setelah kenaikan ini diberlakukan, kebijakan masih akan longgar, masih akomodatif

New York () – Dolar melonjak ke level tertinggi lebih dari dua tahun pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), saat terus mendapat sokongan dari komentar Ketua Federal Reserve (Fed) Jerome Powell pada Kamis (21/4/2022) yang tampaknya mendukung pengetatan setengah poin persentase pada pertemuan kebijakan bulan depan, serta sambutannya tentang kemungkinan kenaikan suku bunga berturut-turut tahun ini.

Indeks dolar, ukuran nilai greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, mencapai 101,33, tertinggi sejak Maret 2020. Terakhir naik 0,6 persen pada 101,16, persentase kenaikan harian terbesar sejak pertengahan Maret. Sejauh tahun ini, indeks dolar telah naik 5,7 persen.

"Fundamental makro masih mengarah ke dolar yang lebih tinggi karena imbal hasil obligasi pemerintah jangka pendek vs jatuh tempo yang sebanding pada imbal hasil obligasi pemerintah adalah positif dan inflasi tinggi secara global," kata Ahli Strategi Pendapatan Tetap Evercore ISI, Stan Shipley, di New York.

"Penggerak makro ini bekerja dengan baik sampai dolar mencapai tingkat di mana pertumbuhan ekonomi terganggu secara signifikan dan kelayakan kredit utang pemerintah AS meragukan," tambahnya.

Powell pada Kamis (21/4/2022) mengatakan kenaikan suku bunga setengah poin "akan berada di atas meja" ketika bank sentral AS bertemu pada 3-4 Mei.

Dana Fed berjangka sudah mulai memperkirakan kenaikan 50 basis poin ketiga pada Juli, setelah kenaikan yang sama pada Mei dan Juni, dan hampir 250 basis poin kenaikan kumulatif pada tahun 2022.

"Bahkan jika Fed melakukan back-to-back-to-back 50 basis poin kenaikan, itu masih pada tingkat yang paling bawah atau di bawah netral," kata Kepala Americas Developed Markets Strategy  BNP Paribas, Calvin Tse, di New York.

"Mereka mungkin tidak merasa pengetatan yang berlebihan karena bahkan setelah kenaikan ini diberlakukan, kebijakan masih akan longgar, masih akomodatif."

Di seberang Atlantik, euro turun 0,4 persen menjadi 1,0792 dolar, setelah pejabat Bank Sentral Eropa (ECB) mengirimkan sinyal kebijakan yang beragam.

Presiden ECB Christine Lagarde memberikan nada dovish pada Kamis (21/4/2022) dengan mengatakan bank sentral mungkin perlu memangkas prospek pertumbuhannya sehari setelah pejabat ECB Luis de Guindos bergabung dengan beberapa pembuat kebijakan dalam menyerukan diakhirinya lebih awal skema pembelian aset bank ditambah dengan kenaikan suku bunga pada Juli.

Investor juga menunggu pemilihan Presiden Prancis putaran kedua pada Minggu (24/4/2022) petahana Emmanuel Macron dan penantang sayap kanan Marine Le Pen, dengan jajak pendapat terbaru menunjukkan Macron menang dengan 55 persen suara.

Baca juga: Dolar naik ke puncak 2 dekade atas yen, BOJ pertahankan bunga rendah

Kemenangan Le Pen dapat memicu ketegangan dengan sekutu Eropa dan membebani euro, kata para analis.

Sterling jatuh terhadap dolar ke level terendah sejak November 2020 setelah data penjualan dan komentar bank sentral Inggris mengisyaratkan kemungkinan perlambatan di jalur kenaikan suku bunga.

Pound turun 1,5 persen terhadap dolar menjadi 1,2832 dolar, setelah mencapai 1,2830 dolar, terendah sejak Oktober 2020.

Terhadap yen, dolar naik 0,2 persen menjadi 128,55 yen. Yen masih dalam jarak mencolok dari level terlemahnya sejak April 2002 di 129,43 yen per dolar yang dicapai pada Rabu (20/4/2022).

Sejak awal tahun, yen telah kehilangan lebih dari 10 persen nilainya terhadap dolar yang bangkit kembali. Pelemahan yen telah menaikkan biaya harga impor seperti komoditas, yang masih dihargai dalam dolar.

Pedagang secara keseluruhan tetap waspada terhadap intervensi dari pejabat moneter Jepang untuk memperkuat yen.

Menteri Keuangan Jepang Shunichi Suzuki menggambarkan penurunan yen baru-baru ini sebagai "tajam" dan mengatakan dia setuju dengan Menteri Keuangan AS Janet Yellen untuk berkomunikasi secara dekat tentang pergerakan mata uang.

Baca juga: BI: Modal asing keluar capai 1,8 miliar dolar pada triwulan I

 

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
COPYRIGHT © 2022