Menganalisis Saham NIO: Apakah Layak Dibeli saat Turun?

NIO Stock

Saham NIO (NYSE:NIO) telah mengalami penurunan signifikan, kehilangan hampir sepertiga dari nilai puncaknya pada bulan Agustus, menyisakan keuntungan sebesar 6% untuk tahun ini. Kinerja ini tertinggal dari pasar ekuitas yang lebih luas dan rekan-rekan kendaraan listriknya (EV) seperti Tesla (NASDAQ: TSLA), Xpeng Motors (NYSE: XPEV), dan Li Auto (NASDAQ: LI).

Dalam jangka panjang, NIO telah menunjukkan tren penurunan sejak awal 2021, dengan penurunan tajam baik di 2021 dan 2022. Namun, pada 2020, sahamnya melonjak lebih dari 1.100%, mengatasi kekhawatiran kebangkrutan dan menetapkan rencana pertumbuhan yang ambisius.

Tahun-tahun terakhir ini tidak menjanjikan bagi perusahaan dalam hal pertumbuhan. Pengiriman bulanan rata-rata kurang dari 10.000 pada paruh pertama 2023, dan margin kotor hanya 1% di Q2 2023, dibandingkan dengan margin dua digit pada kuartal yang sama tahun sebelumnya. Pesimisme yang berlaku terhadap saham Tiongkok di tengah perlambatan ekonomi di daratan juga telah melemparkan bayangan pada prospek NIO.

Namun, ada beberapa alasan untuk mempertimbangkan NIO sebagai investasi yang menarik:

  1. Dominasi di Pasar EV Mewah: NIO telah membangun kehadiran yang kuat di pasar EV mewah di Tiongkok, dengan pangsa pasar 59% di segmen premium pada bulan Juli. Dominasi ini, dengan harga transaksi melebihi 300.000 yuan (sekitar $41.150), menunjukkan kepemimpinan NIO di sektor EV premium kelas atas di Tiongkok, pasar otomotif terbesar di dunia.
  2. Perbaikan Keuangan Diharapkan: Kinerja keuangan NIO diproyeksikan akan membaik pada kuartal mendatang. Margin kotor diperkirakan akan kembali ke dua digit di Q3 dan meluas lebih lanjut hingga 15% di Q4. Perusahaan mengantisipasi stabilisasi pengiriman, melampaui 20.000 unit mulai Q4, dengan persiapan sedang berlangsung untuk mendukung pengiriman bulanan 30.000.
  3. Peluncuran Merek Pasar Massal: NIO berencana memperkenalkan ALPS, merek pasar massalnya, pada paruh kedua 2024. Langkah ini diharapkan dapat berkontribusi pada peningkatan skala, pengiriman yang lebih baik, dan peningkatan pendapatan keseluruhan.
  4. Neraca Kuat: NIO memiliki posisi kas yang kuat, dengan $4,3 miliar dalam kas dan setara kas per Juni. Selain itu, perusahaan mengamankan pendanaan sebesar $738,5 juta dari CYVN Holdings pada bulan Juli. NIO juga menikmati dukungan implisit dari pemerintah Tiongkok, yang sebelumnya menyelamatkan perusahaan pada tahun 2020.
  5. Sentimen Analis Positif: Para analis Wall Street umumnya menilai saham NIO sebagai Beli Moderat, dengan beberapa analis bahkan menganggapnya sebagai Beli Kuat. Harga target rata-rata $13,01 menunjukkan potensi kenaikan hampir 22% dari tingkat saat ini.

Namun, investor potensial NIO harus menyadari risiko tertentu:

  • Perlambatan ekonomi Tiongkok dapat memengaruhi penjualan NIO, karena sebagian besar pendapatannya berasal dari pasar Tiongkok.
  • Keterlambatan dalam peningkatan produksi dapat mempengaruhi kinerja NIO, mengingat tantangan eksekusi di masa lalu.
  • Persaingan sengit dari Tesla, yang secara konsisten telah menurunkan harga di Tiongkok, menimbulkan ancaman bagi perusahaan EV Tiongkok seperti NIO.

Kesimpulannya, meskipun NIO baru-baru ini menghadapi beberapa tantangan keuangan dan pertumbuhan pengiriman tidak memenuhi harapan, perusahaan tampaknya siap untuk perbaikan di kuartal mendatang. Perbaikan potensial ini juga mungkin tercermin dalam harga sahamnya. Selain itu, NIO bisa menarik minat dari produsen otomotif global yang mencari kemitraan, yang berpotensi mendorong saham lebih tinggi. Meskipun menghadapi tantangan, NIO tetap menjadi pilihan investasi yang menarik mengingat prospek pertumbuhannya dan penilaian yang wajar.