Realisasi bantuan pemerintah triwulan I-2022

Rupiah Selasa pagi menguat 13 poin

IMF peringatkan risiko stagflasi di Asia, pangkas prospek pertumbuhan

Dolar AS menguat ke level tertinggi dua tahun, sementara yuan jatuh

MES Sulsel: Optimalisasi pengelolaan zakat dapat entaskan kemiskinan

Rupiah Senin pagi melemah 130 poin

PPATK sebut telah blokir ribuan transaksi investasi ilegal

Sri Mulyani paparkan kegiatannya di hari kelima di Washington DC

KSP: BLT minyak goreng sudah tersalurkan ke 17,2 juta keluarga

Sepekan, proyeksi pertumbuhan ekonomi direvisi hingga G20 soal Ukraina

PPATK katakan terus pantau transaksi platform investasi ilegal

3 pasar rakyat di Padang mulai sediakan pembayaran digital

Dolar capai tertinggi 2 tahun, ditopang prospek bunga Fed yang agresif

BRI kembali buka program rekrutmen pegawai baru

BI catat aliran modal asing masuk senilai Rp0,45 triliun pekan ini

Pemegang saham setujui Mitratel bagi dividen Rp966,7 miliar

BI: Perang Rusia-Ukraina perkuat kompleksitas G20 jaga pemulihan dunia

Rupiah Jumat pagi melemah 16 poin

Yuan anjlok lagi 498 basis poin menjadi 6,4596 terhadap dolar AS

Yen dan yuan menderita saat Fed akan naikkan suku bunga lebih cepat

Ketua bank sentral Rusia Nabiullina hadapi krisis di masa jabatan baru

Yuan terpangkas lagi 102 basis poin menjadi 6,4098 terhadap dolar AS

Sri Mulyani: KTT ketahanan pangan AS perkuat hadapi krisis

Rupiah Kamis pagi menguat 17 poin

Aksi “walk out” AS hingga Inggris, Sri Mulyani: G20 jaga kerja sama

BI sebut G20 dorong kebijakan moneter terintegrasi

Yuan tergelincir 276 basis poin menjadi 6,3996 terhadap dolar AS

Rupiah Selasa pagi menguat tipis 1 poin

Dolar AS sentuh puncak baru 2 tahun, dipicu prospek kenaikan bunga Fed

CORE sarankan pemerintah tingkatkan proporsi pembiayaan ekspor UMKM

Sri Mulyani: KTT ketahanan pangan AS perkuat hadapi krisis

Saya tidak melihat ini sebagai kompetisi tetapi lebih seperti memperkuat atau bahkan memperdalam diskusi yang sangat penting bagi kita semua untuk dapat mengatasi risiko ekonomi global seperti krisis pangan

Jakarta () – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan langkah Amerika Serikat (AS) yang berencana mengadakan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) terkait ketahanan pangan di luar forum G20 akan memperkuat diskusi dalam menghadapi krisis pangan.

“Saya tidak melihat ini sebagai kompetisi tetapi lebih seperti memperkuat atau bahkan memperdalam diskusi yang sangat penting bagi kita semua untuk dapat mengatasi risiko ekonomi global seperti krisis pangan,” katanya dalam konferensi pers FMCBG G20 Ke-2 di Jakarta, Kamis.

AS berinisiatif untuk mengadakan KTT ketahanan pangan di luar forum G20 dan tidak melibatkan Rusia yang merupakan produsen pangan terbesar.

Sri Mulyani menyambut baik rencana AS tersebut karena sangat bagus seiring terciptanya wadah baru untuk mengumpulkan solusi dan jalan keluar dari potensi krisis pangan yang akan terjadi.

Ia menuturkan hal ini menjadi salah satu wujud kerjasama dan kolaborasi G20 mengingat biasanya beberapa negara anggota memiliki inisiatif dan kemudian mereka membuat kegiatan tertentu hingga menggalang dukungan.

Langkah AS yang meski masih sangat awal ini dinilai sangat penting dalam mendorong pemulihan ekonomi.

“Inisiatif oleh AS untuk mengatasi masalah pangan ini, saya pikir tentu saja disambut baik,” ujar Sri Mulyani.

Terlebih lagi, kekhawatiran terkait potensi krisis pangan dan energi sebagai dampak perang Rusia dan Ukraina juga menjadi fokus isu dalam Presidensi G20 Indonesia.

Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral (FMCBG) Presidensi G20 Indonesia yang diselenggarakan di Washington D.C., Amerika Serikat ini pun turut mengundang Organisasi Pangan dan Pertanian atau Food and Agriculture Organization (FAO).

FAO dihadirkan agar Presidensi G20 Indonesia bisa mendapatkan penilaian dan saran agar dunia memiliki ketahanan pangan yang jauh lebih baik sehingga menciptakan lebih banyak kepastian pada ekonomi global.

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Faisal Yunianto
COPYRIGHT © 2022