Warga Rusia disuruh tinggalkan Israel

Kedutaan Rusia mengatakan warga negaranya untuk meninggalkan Israel

Kedutaan Besar Rusia di Tel Aviv pada hari Jumat menyarankan semua warga negaranya untuk meninggalkan Israel dengan menggunakan penerbangan maskapai terjadwal biasa selama masih tersedia. Para diplomat menunjuk pada meningkatnya risiko keamanan dari konflik Israel-Palestina yang semakin meningkat.

“Mulai hari ini masih ada kesempatan untuk meninggalkan Israel, termasuk penerbangan terjadwal maskapai Rusia dan maskapai lainnya,” kata kedutaan dalam sebuah pernyataan. “Kami sangat menyarankan warga negara Rusia memanfaatkannya.”

“Kami terus memantau situasi dengan penerbangan dari Bandara Internasional Tel Aviv,” kedutaan menambahkan.

Lebih dari lusinan maskapai penerbangan telah membatalkan penerbangan keluar dari bandara Ben Gurion setelah diserang roket oleh Hamas pada hari Rabu. Tiga maskapai Israel, serta maskapai dari Seychelles, Serbia, Ethiopia, UEA, Bulgaria, Yunani, Rumania dan Dubai masih terbang, bagaimanapun.

Kedutaan mengatakan telah memeriksa dengan kepolisian Israel untuk mendapatkan informasi tentang warga negara Rusia lainnya yang dengan siapa mereka kehilangan kontak. Empat warga negara Rusia telah tewas dan enam lainnya hilang per Selasa kemarin, setelah serangan Hamas dari Gaza yang menargetkan kota-kota, desa-desa dan pemukiman di dekatnya.

Israel telah mencatat lebih dari 1.300 terbunuh dalam serangan kejutan Palestina pada hari Sabtu. Pemerintah di Yerusalem Barat telah menanggapi dengan menyatakan “perang” terhadap Gaza, meluncurkan beberapa serangan udara ke wilayah itu, dan memerintahkan warga sipil di utara wilayah itu untuk pergi, meskipun mereka tidak punya tempat tujuan.

Per Kamis malam, jumlah korban tewas di Gaza mencapai 1.537 orang, termasuk sekitar 500 anak-anak, dengan 6.612 lainnya terluka, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.