Atasi Masalah Air Jakarta, PII Tawarkan Konsep Sponge City

 

KETUA Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Heru Dewanto mengusulkan konsep Sponge City (Kota Spons) demi atasi masalah air di Jakarta,  dalam forum seminar daring bertajuk "World Water Day 2021 Valuing Water" yang juga dihadiri Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Heru menilai perlunya memahami dan menjaga siklus alami air dengan menyelidiki daerah aliran sungai dan sumber air di sekitar untuk memahami siklus hidrologi lokal. 

Sebagaimana spons (busa) yang mudah menyerap air, Kota Spons akan membuat sebanyak mungkin air (hujan) yang turun ke permukaan diserap oleh kota dan digunakan untuk keperluan air minum, air bersih, irigasi dan sebagainya, dengan cara durasi yang cukup sebelum melipas ke laut. 

Heru menambahkan, Jakarta juga harus mempromosikan penggunaan air yang sadar lingkungan dan melestarikan daerah aliran sungai dan sumber air lainnya.

Baca juga : Anies Sebut Satgas Anti-Kebakaran di Tiap Kelurahan

"Saya pikir kita perlu memikirkan bersama untuk mempromosikan penggunaan air yang sadar lingkungan sehingga dapat mengurangi dampak lingkungan dari penggunaan air pada siklus air alami dengan menerapkan aktivitas 3R Reduce  Reuse dan Recycle. Dan untuk mensiasati meningkatkan kualitas air dan kuantitas air lokal, saya pikir perlu melestarikan daerah aliran sungai dan sumber air lainnya yang bisa bekerjasama dengan para pemangku kepentingan untuk masa depan yang berkelanjutan," katanya.

Menurut Heru, Konsep sponge city cocok untuk DKI Jakarta agar 80% area kota mampu menyerap 70% air hujan untuk dimanfaatkan kembali. 

Hal ini sejalan penutuan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Menurutnya, aspek daur ulang air perlu diperhatikan agar air yang tersedia bermanfaat dengan baik dan juga ramah dengan alam. Dan disinilah peran serta Insinyur membawa atau membentuk manusia menuju peradaban yang lebih baik, Insinyur juga menjadi bagian penting dalam alih teknologi yang mengantarkan peningkatan kesejahteraan yang luar biasa. 

"Peran Insinyur memang sangat penting karena merekalah yang mampu wujudkan alih teknologi, dan teknologi kita gunakan dari mulai bangun tidur, manusia selalu berinteraksi dengan teknologi," ujar Anies. (RO/OL-7)