PEKAN ini terdapat libur panjang akhir pekan memperingati Hari Paskah. Libur panjang biasanya diiringi dengan lonjakan kasus covid-19 yang terjadi selang dua pekan setelahnya. Setidaknya, hal ini sudah beberapa kali terjadi dari beberapa kali libur panjang pada tahun lalu.
Pemprov DKI Jakarta maupun pemerintah pusat telah mengantisipasi dengan melarang ASN agar tidak berpergian keluar kota. Hal itu diharapkan dapat meminimalisir angka mobilitas warga untuk keluar kota.
"Tapi pasti ada saja warga yang curi-curi kesempatan untuk berpergian keluar kota untuk bertemu dengan kerabatnya," kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti, Sabtu (3/4).
Untuk itu, jelasnya, Pemprov DKI telah melakukan antisipasi melalui mempertahankan kinerja 3T (testing, tracing, treatment). Untuk testing, di Jakarta sepekan terakhir angkanya adalah 74ribu orang. Angka ini sudah jauh melebihi standar WHO untuk pemeriksaan tes PCR. "Ini harus kita pertahankan agar testing kita dan ini menjadi bagian dari strategi," ujarnya.
Selain itu, strategi lainnya yakni tetap menjaga ketersediaan tempat tidur rawat covid-19 baik untuk isolasi, tempat tidur perawatan, maupun ICU.
Seperti diketahui, Pemprov DKI Jakarta dan pemerintah pusat memiliki strategi untuk isolasi yakni menyediakan lokasi isolasi terkendali seperti di hotel-hotel berbayar, RS Darurat Wisma Atlet, RSUD, RS BUMN, dan RS swasta. "Ini harus kita jaga juga pascalibur jangan sampai kita kekurangan tempat tidur," tegasnya.
Menurut data per 28 Maret 2021 keterisian tempat tidur isolasi covid-19 di 106 RS rujukan covid-19 di Jakarta mencapai 49%. Dari total 7.692 tempat tidur terdapat 3.774 unit yang terisi. Untuk ICU dari 1.137 tempat tidur yang tersedia, terdapat 610 tempat tidur yang terisi atau 54%.
Widyastuti berharap tidak ada lonjakan kasus covid-19 usai libur panjang nanti. "Ya kita tetap berharap nanti tetap 'flat' angkanya," tuturnya. (OL-15)