Memanfaatkan Absennya Robert Lewandowski

 

PARA penggemar sepak bola pasti mengenal salah satu bintang besar bernama Gerd Mueller. Ia dijuluki sebagai Der Bomber karena ketajamannya ketika berada di kotak penalti. Dalam posisi sesulit apa pun ia selalu mampu melepaskan 'bom' dan menjadi gol kemenangan bagi timnya.

Ajang Piala Dunia 1974 menjadi salah satu bukti ketajaman pemain bertubuh gempal itu. Dalam posisi sulit di kotak penalti dan kawalan ketat dari center-back Belanda Ruud Krol, Mueller masih mampu mengontrol bola yang disodorkan Rainer Bonhof. Lalu, dari posisi yang hampir mustahil untuk menendang sempurna, ia masih bisa melepaskan tendangan untuk memperdaya kiper Jan Joengbloed.

Reinkarnasi Mueller di Bayern Muenchen hadir pada sosok pemain asal Polandia, Robert Lewandowski. Seperti halnya Mueller, ia sangat haus untuk mencetak gol. Bahkan Lewandowski merasakannya sebagai goalaholic.

Lewandowski sedang berupaya untuk memecahkan rekor Mueller mencetak 40 gol dalam satu musim. Ia hanya tinggal terpaut lima gol dari rekor itu. Masih ada delapan pertandingan yang dimainkan. Jadi, bukan mustahil penyerang berusia 32 tahun ini akan membuat sebuah catatan sejarah baru.

Manusia boleh berencana, tetapi Tuhan yang akan menentukan. Mimpi Lewandowski untuk menggoreskan tinta emas terhalang oleh kondisi fisiknya. Penampilannya di ajang penyisihan Piala Dunia 2022 pekan lalu harus dibayar mahal. Lewandowski yang mencetak dua gol ke gawang Andorra harus digotong keluar pada menit ke-63.

Hasil diagnosis, lutut Lewandowski mengalami cedera cukup parah. Ia harus beristirahat minimal empat pekan. Lewandowski terpaksa absen ketika Rabu lalu Polandia bertemu Inggris dan kini ia menjalani perawatan intensif di klubnya, Bayern Muenchen.

 

Absen menghadapi Leipzig

Cedera lutut yang dialaminya membuat Lewandowski harus absen juga saat Bayern Muenchen bertandang ke Red Bull Arena, malam ini. Padahal, pertandingan tersebut menentukan siapa yang paling pantas menjadi juara Bundesliga di musim ini.

Red Bull Leipzig merupakan satu-satunya penantang paling kuat bagi Bayern Muenchen. Mereka hanya terpaut empat poin dari sang juara bertahan. Kalau malam ini Leipzig bisa memenangi laga, tujuh pertandingan tersisa pun akan sangat menegangkan. Siapa yang lengah dan kehilangan poin, maka harus merelakan gelar juara kepada yang lain.

Ketidakhadiran Lewandowski tentu merupakan keberuntungan bagi Leipzig. Setidaknya ancaman untuk mengoyak gawang mereka menjadi berkurang. Dalam empat pertandingan Bayern terakhir, penyerang asal Polandia ini dua kali mencetak hattrick, sekali ketika melawan Borussia Dortmund dan sekali lagi ketika Bayern Muenchen harus bermain dengan 10 pemain menghadapi VfB Stuttgart.

Namun, pelatih Leipzig, Julian Nagelsmann, tidak mau terjebak pada absennya Lewandowski. Bayern Muenchen dinilainya sebagai tim yang solid dan bisa tampil sama baiknya dengan materi yang mana saja.

Salah satu pelatih muda berbakat Jerman ini lebih ingin fokus kepada timnya. Konsistensi bermain merupakan persoalan yang masih dihadapi Leipzig. Mereka sering tersandung ketika memghadapi tim-tim biasa. Apalagi mereka pun sudah tergusur Liverpool di ajang Liga Champions.

Leipzig sebetulnya mempunyai materi pemain yang menjanjikan. Mereka memiliki pemain-pemain muda berbakat, seperti Christopher Nkunku, Justin Kluivert, Dani Olmo, Angelino, Yussuf Poulsen, dan Tyler Adams.

Berbeda dengan pelatih Bayern Muenchen Hans-Dieter Flick yang disiplin menerapkan pola 4-2-3-1 yang menjadi kesukaannya, Nagelsmann lebih suka berimprovisasi. Semangat mudanya membuat ia suka bereksperimen untuk kadang memainkan tiga pemain belakang dan empat pemain gelandang atau tampil dengan empat pemain belakang dan tiga pemain gelandang. Di barisan depan, Nagelsmann bisa menempatkan seorang penyerang tunggal, seperti Poulsen, Olmo, atau Emil Forsberg, tetapi bisa dengan dua penyerang sekaligus Olmo dan Poulsen.

Keberanian berimprovisasi ini kadang membawa hasil yang memuaskan, tetapi tidak jarang juga Nagelsmann kecewa karena hasilnya tidak sesuai harapan. Leipzig harus kehilangan dua poin saat menjamu Eintracht Frankfurt dan hanya bisa menang tipis 1-0 melawan Arminia Bielefeld.

Menghadapi Bayern Muenchen terlalu riskan bagi Leipzig untuk bermain dengan tiga pemain belakang. Die Bavarian bukan saja memiliki dua pemain sayap yang lincah dan mematikan, melainkan juga ada second striker yang bisa tidak terpantau seorang center-back.

Pada pertandingan pertama Desember lalu, tiga gol Bayern yang membuyarkan keunggulan Leipzig dicetak second striker itu. Thomas Mueller dan pemain muda Jamal Musiala merupakan pemain yang bisa berbahaya kalau tidak diawasi khusus.

Penempatan duet Dayot Upamecano dan Ibrahima Konate di jantung pertahanan merupakan pilihan terbaik. Sementara itu, dua bek sayap yang diisi Lukas Klostermann dan Nordi Mukiele dibutuhkan untuk membantu meredam ancaman ke gawang Kiper Peter Gulacsi.

Peran kapten kesebelasan Marcel Sabitzer sangat menentukan misi Leipzig untuk merebut poin penuh. Gelandang asal Austria ini bukan hanya mampu menjadi jenderal yang mengoordinasikan lapangan tengah, melainkan juga bisa menjadi pendobrak dari lini kedua.

 

 

Pengganti Lewandowski

Pertandingan malam ini menjadi menarik karena menjadi adu kecerdikan dari dua pelatih yang sama-sama pernah menjadi satu tim menangani Hoffenheim. Malam ini kita perlu menunggu strategi yang diterapkan Hansi Flick untuk menurunkan pemain yang akan mengisi tempat Lewandowski.

Pilihan yang konvensional, Hansi Flick akan menempatkan Eric Maxim Choupo-Moting sebagai ujung tombak. Pemain berdarah Kamerun-Jerman ini selalu menjadi pelapis bagi Lewandowski. Hanya saja, ketajamannya di kotak penalti hanya sepersepuluh Lewandowski.

Alternatif lain yang bisa dilakukan Hansi Flick ialah menempatkan seorang false nine. Itu bisa diserahkan kepada Serge Gnabry yang sukses menjalankan peran itu ketika Jerman bertemu Islandia di penyisihan Piala Dunia 2022, atau Mueller yang ditempatkan sebagai false nine dan Musiala menempati posisi Mueller sebagai second striker.

Kedua pilihan terakhir bisa baik bagi Bayern Muenchen dan membuat Leipzig bekerja keras. Apalagi jika Gnabry menjadi false nine, dua pemain sayap andalan Leroy Sane dan Kingsley Coman bisa diturunkan untuk mengoyakngoyak pertahanan samping tuan rumah.

Pelatih Hansi Flick tidak terlalu khawatir dengan absennya Lewandowski karena ia masih memiliki dua gelandang yang apik memainkan peran sebagai xdouble-six. Joshua Kimmich dan Leon Goretzka semakin solid untuk memainkan peran sebagai penyeimbang baik saat menyerang maupun bertahan.

Satu lagi pekerjaan rumah yang harus dipikirkan Hansi Flick adalah mengisi tempat Alphonso Davies yang tidak boleh tampil dua kali karena kartu merah yang diterima saat menjegal keras gelandang Stuttgart, Wataru Endo, serta Jerome Boateng yang juga terkena akumulasi kartu. Pilihan yang bisa dilakukan adalah menggeser David Alaba ke posisi semula sebagai bek kiri atau memercayakan kepada pemain asal Prancis Lucas Hernandez.

Apabila Alaba bergeser ke kiri, posisi center-back bisa dipercayakan kepala Niklas Sule dan Hernandez. Kalau saja Sule juga belum pulih dari cedera, Hernandez bisa dipasangkan dengan Javi Martinez. Pemain asal Spanyol ini memang merupakan seorang gelandang, tetapi ketika Hansi Flick mengalami krisis pemain di awal menangani Die Rotten, Martinez bisa memainkan peran yang baik sebagai center-back.

Kapten Manuel Neuer sangat diharapkan Hansi Flick untuk bisa tampil malam ini agar bisa menjamin kukuhnya pertahanan. Absennya Neuer saat Jerman menjamu Makedonia Utara, Rabu lalu, membuat Jerman harus menelan pil pahit dalam perjalanan meraih tiket ke Piala Dunia Qatar tahun depan.