KABID Humas dan Media PBSI Fellya mengungkapkan awalnya para atlet kaget saat diberi tahu kondisi bahwa mereka harus mundur karena berdasarkan contact tracing NHS, para pemain termasuk staf pendukung dan pelatih telah berada satu pesawat dengan penumpang yang terpapar covid-19.
Bahkan, Lanjutnya, para pemain setengah tidak percaya dan terus-menerus bertanya kebenaran informasi tersebut. Namun, tidak ada jawaban lain yang bisa diberikan.
"Sebetulnya tidak jelas juga karena kami tidak diberitahukan penumpang dari negara mana, siapa, dan dia duduk di seat berapa di pesawat agar kami bisa memastikan jaraknya dengan kami. Tapi itu tidak diberi tahu. Jadi kami kecewa. Padahal sehari sebelumnya, pemain dan tim Denmark serta India dinyatakan positif hasil PCR tapi mereka bisa tes PCR ulang dan main," ujarnya.
Namun kini, kondisi mental pemain sudah jauh lebih baik. Ia mengatakan mereka sudah menerima keputusan tersebut.
Fellya menuturkan para pemain hanya ingin pulang sesuai jadwal. Di samping itu ia menyebut dukungan dari pecinta bulutangkis di tanah air serta masyarakat Indonesia lainnya juga sampai ke telinga para atlet.
"Kami sangat berterima kasih. Setidaknya itu menambah semangat bagi para atlet," ujarnya.
Fellya pun berharap ada perbaikan sistem di kompetisi terdekat. BWF diharapkan jelas dalam membuat kebijakan dan menyampaikan kebijakan terkait covid-19 di masing-masing negara.
"Iya sebaiknya beri informasi sejelas-jelasnya kepada setiap perwakilan negara atau kepada atlet yang bermain. Karena kami kan membutuhkan informasi yang valid," jelasnya. (OL-4)