PERDANA Menteri Prancis Jean Castex, Selasa (16/3), mengatakan kepada Parlemen bahwa 'Negeri Mode' itu telah memasuki gelombang ketiga pandemi covid-19. Hal itu karena rata-rata jumlah kasus baru dalam tujuh hari naik di atas 25.000 untuk pertama kalinya sejak 20 November 2020.
Otoritas kesehatan Prancis melaporkan 29.975 kasus baru pada Selasa (16/3), meningkat 4,5% dibandingkan jumlah pada Selasa sebelumnya dan menjadi kenaikan paling tajam pada minggu ke minggu dalam satu setengah bulan.
Prancis bergulat dengan meningkatnya kasus baru, yang menurut para ahli kesehatan terkemuka, hanya dapat dicegah dengan lockdown baru.
Baca juga: Penggunaan Vaksin AstraZeneca Ditangguhkan di Swedia
Seperti negara Uni Eropa lainnya, Prancis tertinggal jauh dari Amerika Serikat (AS) atau Inggris dalam memvaksinasi penduduk mereka.
Presiden Prancis Emmanuel Macron masih berharap upaya vaksinasi dapat mencegah efek gelombang pandemi baru yang dipicu varian yang lebih menular, sehingga mencegah Prancis melakukan penguncian nasional ketiga.
Tetapi, penangguhan penggunaan vaksin AstraZeneca, yang diumumkan pada Senin (15/3) karena masalah keamanan, dapat membahayakan strategi vaksinasi pemerintah.
Kementerian Kesehatan Prancis mengatakan ada 4.239 pasien di unit perawatan intensif untuk covid-19, meningkat 20 pasien dalam 24 jam dan menjadi yang tertinggi dalam hampir empat bulan.
Jumlah total pasien yang dirawat di rumah sakit karena infeksi naik menjadi 25.492, tertinggi sejak 24 Februari.
Jumlah orang yang meninggal naik menjadi 91.170, angka kematian tertinggi ketujuh di dunia. Rata-rata pergerakan tujuh hari kematian adalah 267. Dengan 4,11 juta orang terinfeksi sejak dimulainya wabah, Prancis memiliki jumlah kasus tertinggi keenam di dunia. (France24/OL-1)